RumahCom – Bagi banyak orang, makam adalah tempat yang
menakutkan. Itu sebabnya banyak orang memilih lokasi rumah yang jauh
dari “rumah masa depan” tersebut.
Dalam ilmu feng shui, ada beberapa lokasi yang bisa mendatangkan energi negatif atau
yin, salah satunya adalah pemakaman. “Pemakaman adalah tempat arwah dan berenergi
yin, berbeda dengan dunia manusia yang berenergi yang,” kata pakar feng shui Mauro Rahardjo.
“Kuburan
juga merupakan tempat orang menangis, bahkan tak jarang tangisan
histeris. Energi seperti ini yang sebenarnya tidak cocok bagi rumah.”
Kendati
demikian, menurut Mauro, pekuburan tidak dapat disamaratakan. Harus
dilihat kondisinya masing-masing. “Pada dasarnya, semakin besar area
sebuah pekuburan, maka semakin besar pengaruh energi
yin,” kata Mauro.
Energi
yin akan
melemah pada pekuburan yang terang dan sudah lama. Misalnya, jelas
Mauro, sebuah taman makam Belanda yang terawat baik dan sudah puluhan
tahun tidak diisi lagi oleh “penghuni baru”, energi
yin-nya tidak akan terasa. “Di dekat pekuburan ini boleh saja dibangun properti,” tutur pendiri Feng Shui School of Indonesia ini.
Energi yin sangat mudah dirasakan manusia. Bila sebuah pekuburan terasa menyeramkan, maka bisa dipastikan energi
yin di
sana besar. Suasana menyeramkan di sebuah pemakaman, jelas Mauro, dapat
disebabkan oleh banyaknya pohon—terutama yang berukuran besar—sehingga
menyebabkan lokasi terlalu teduh. Bisa juga karena pekuburan tidak
memiliki penerangan yang cukup.
Dilihat dari lokasi, pengaruh
yin sangat kuat jika berada di depan rumah. Pasalnya, makam dengan mudah
bisa terlihat dari rumah, yang tentu saja mendatangkan suasana seram.
Sementara, posisi makam yang lebih tinggi dari rumah, memiliki hawa
yin yang lebih besar dibanding posisi yang lebih rendah dari rumah.
Gunakan Warna Merah
Untuk
membangun rumah, pemilik harus memerhatikan jarak aman dari kuburan.
Pada prinsipnya, penghitungan jarak kuburan seperti menghitung jarak
pohon. “Jika di depan rumah ada pohon setinggi 10 meter, sementara jarak
antara rumah dengan pohon hanya delapan meter, maka pasti pohon akan
berpengaruh bagi rumah,” paparnya.
Sama halnya dengan kompleks
pemakaman. Jika lebar pekuburan 100 meter, sementara jarak rumah dengan
pekuburan cuma 30 meter, maka pengaruhnya akan besar. Sementara jika
jaraknya lebih besar dari lebar pekuburan maka tidak akan banyak
pengaruhnya.
Namun, jika sudah terlanjur memiliki lahan
(kavling) yang berhadapan dengan makam, solusi terbaik adalah
memundurkan bangunan rumah sejauh mungkin dari makam. Kemudian, di
halaman depan sebaiknya ditanam tumbuhan yang memiliki unsur api sebagai
buffer.
“Tanaman yang mewakili unsur api umumnya
memiliki warna dominan merah, seperti palem merah, flamboyan, atau
tumbuhan perdu dengan warna merah pekat,” jelas Mauro.
Jika
rumah menempel dengan pemakaman atau rumah duka, Mauro menyarankan agar
tembok yang berbatasan langsung dengan pemakaman dicat merah agar hawa
yin bisa
dikurangi. Penerangan dan penghawaan di ruang yang berbatasan langsung
juga harus cukup. “Jika tidak, penghuninya bisa sakit-sakitan,
kesurupan, atau rumah diganggu hantu,” pungkasnya.
Sumber::antoerawan@rumah.com & pakar feng shui Mauro Rahardjo.
Baca artikel lain yang berhubungan:
1. Solusi membangun di Lahan bekas Makam.